Kamis, 18 Desember 2008

Israel Galang Kekuatan Anti-Islam

Tak banyak diekspos media, pada hari Minggu (14/12) kemarin di Yerusalem, berkumpul sejumlah tokoh-tokoh anti-Islam dari Israel dan luar negeri, seperti Daniel Pipes yang dikenal sangat islamofobia, Geert Wilders si pembuat film "Fitna" dan anggota parlemen Belanda dan tokoh sayap kiri di parlemen Israel, Aryeh Eldad.

Mereka berkumpul di Yerusalem dalam acara konferensi anti-Islam yang digagas Israel. Dalam konferensi satu hari itu, dalam pidatonya Wilders mengakui bahwa ia seorang pembenci Islam. Ia memuji Israel yang telah menggagas konferensi tersebut dan mengatakan bahwa konferensi anti-Islam juga harus digelar di Belanda dan di negara-negara Eropa lainnya.

Wilders juga mengatakan invasi Barat ke negeri-negeri Muslim seharusnya tidak hanya menjadikan kelompok-kelompok Islam militan sebagai target serangan mereka, tapi juga harus membidik agama Islam itu sendiri. Pidato Wilders yang berisi penghinaan terhadap Islam, Muslim dan al-Quran mendapat sambutan "standing ovation" dari para hadirin.

Sambutan itu mengindikasikan makin meningkatnya trend kebencian terhadap Islam di Israel, yang memang bersikap hangat pada tokoh-tokoh sayap kiri di Eropa yang terang-terangan bersikap rasis dan membenci Islam dan Muslim. Saat ini, Wilders memang sedang menggalan aliansi dengan orang-orang Yahudi anti-Islam di Israel dan Amerika Utara, untuk menyebarkan kebencian dan fitnah terhadap Islam.

Berbeda dengan Wilders, Daniel Pipes mengatakan, tidak bijak jika agama Islam dijadikan target serangan. Karena, jika yang dibidik Islam sebagai agama, justeru akan menimbulkan perlawanan dari umat Islam dan umat Islam akan bersatu membela agamanya.

"Mereka yang menganggap Islam lebih penting untuk dijadikan musuh dan bukan jihad, tidak menyadari adanya perubahan yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Kalangan Islam moderat, meski jumlahnya kecil, tapi bertambah kuat dalam dua tahun belakangan ini," ujar Pipes.

Pipes dan pembicara lainnya dalam konferensi itu mendukung AS agar melanjutkan perangnya melawan kalangan yang mereka sebut sebagai "Islam radikal", melihat fakta makin menguatnya kelompok-kelompok Islam di banyak wilayah di dunia Islam. Salah satunya kelompok Taliban di Afghanistan.

Pipes juga menyatakan mendukung kelompok-kelompok di Israel yang menolak proses perdamaian dengan Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur dan menolak dibentuknya negara Palestina merdeka.

"Saya menganjurkan untuk menghancurkan harapan bangsa Palestina yang menginginkan kebebasan dan kemerdekaan. Karena keinginan itu sama artinya dengan keinginan untuk menghancurkan Israel," kata Pipes, seorang Yahudi Amerika yang mendukung miltansi anti-Islam Presiden George W. Bush.

Ia menyarankan agar Israel mengusir warga non-Yahudi dari wilayah Palestina-Israel dan menerapkan apartheid secara penuh untuk menghapus hak-hak bangsa Palestina.

Pembicara lainnya, Profesor John Lewis dari Universitas Duke mengatakan, perang melawan kalangan "Islam radikal" sebaiknya tidak hanya difokuskan di negara-negara Arab, tapi juga negara-negara Muslim non-Arab seperti Indonesia dan Turki.

Mengomentari konferensi itu, Profesor Studi Islam di Universitas Hebron, Ismael Shindi mengatakan, konferensi yang digelar Israel di Yerusalem itu jelas sebuah konferensi yang ingin menyebarkan kebencian.

"Orang-orang yang hadir di konferensi itu bukan cendikiawan yang menginginkan kebenaran, tapi orang-orang termotivasi oleh penyakit dan kebencian buta terhadap Islam dan Muslim. Latar belakang dan reputasi mereka, telah merusak intelektual dan moral mereka," ujar Shindi.

"Mereka dengan gampangnya mengatakan bahwa Islam adalah musuh Barat atau Islam adalah agama kekerasan. Lantas, bagaimana mereka memandang aksi-aksi kekerasan, genosida dan holocaust yang dilakukan orang-orang Kristen di Barat selama 2000 tahun, dan kekejaman-kekejaman Yahudi di era modern sekarang ini," papar Shindi.

Ia mengatakan, jumlah korban perang Muslim sejak awal Islam tidak lebih banyak dari korban akibat satu perang yang dikobarkan orang Kristen atau Eropa. Shindi menambahkan, konferensi anti-Islam itu menunjukkan makin berkembangnya aliansi antara kekuata Nazi-Yudea di kalangan orang-orang fasis di Eropa dan Israel. Aliansi itu, kata Shindi, membuktikan bahwa banyak Yahudi Zionis yang tidak lagi menentang prinsip-prinsip Nazisme

Source : Eramuslim.com

Selasa, 25 November 2008

Senyum...

"Tersenyumlah selalu di pagi hari, karena Allah masih sayang pada mu. jika diri ini merasa lelah,letih, gundah, dan lemah dalam berjuang, Tegakkanlah wajah ini ke atas. lihatlah bahwa Allah masih sayang pada mu. pelanginya masih dapat kau tatap dengan keindahan warnanya. dan burung2 masih bernyanyi yg dapat kau dengar dengan tawa dan candanya di pagi dan senja hari". Teruskan perjuangan ini karena Allah tau apa yg kita pinta di saat lara. dan apa yg kita cari di saat sendiri. Bersyujudlah di pagi hari tuk bertasbih dgn Ayat2 cinta -Nya"

Kamis, 20 November 2008

LOVE or LIKE


Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat. Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa seseorang itu akan mencintai kamu persis sebaliknya dalam kapasitas yang sama. Satu diantara kalian akan memberikan lebih, yang lain akan dirasa kurang

Begitu juga dalam kasus. kamu yang mencari, dan yang lain akan menanti


Jangan pernah takut untuk jatuh cinta.... mungkin akan begitu menyakitkan, dan mungkin akan menyebabkan kamu sakit dan menderita.....tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada akhirnya kamu akan menangis....... jauh lebih pedih...karena saat itu menyadari bahwa kamu tidak pernah memberi....


Cinta itu sebuah jalan. Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen.... Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja...... Cinta tak harus berakhir bahagia..... karena cinta tidak harus berakhir..... Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan.... dan mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran......... melainkan dari HATI.


Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan, karena jika kamu demikian, kamu bukan mencintai, melainkan..... investasi.Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima penderitaan. Karena jika kamu mengharap kebahagiaan, kamu bukan mencintai....melainkan memanfaatkan. Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang kamu cintai dari pada kehilangan seseorang yang kamu cintai, karena egomu yang tak berguna


Jangan mencintai seseorang seperti bunga karena bunga mati kala musim
berganti, Cintailah mereka seperti angin, sebab angin bertiup selamanya

"Dream can change, but Love is forever"


Don't EVER leave the one you love for
the one you like because the one you like
will leave you for the one they love...

tonight your true love will realize
how much they love you

Rabu, 19 November 2008

Quote of the day

I'm the only one, but i'm still the one.
I can't do everything, but still can do something.
Coz i can't do everything, i won't refuse to do something that i can do

Ada Apa DenGan IndoNesiA ?????


Sebagai negara Terbesar populasi Muslim, dan menjunjung tinggi adat ketimuran seperti tenggang rasa, tepo seliro, bertanggung jawab, saling menghormati (PPKN bgt ga sih..), mengapa bangsa ini semakin lama semakin hancur akan moralnya, semakin hancur akan budi pekertinya, dan semakin hancur akan jati dirinya. Ada 2 kasus yang menjadi perbincangan hangat belakangan ini.

Pertama,
Kasus penolakan terhadap UU Pornografi. Padahal sudah cukup gamblang dan jelas bahwa UU tersebut tidak akan menyentuh apa yang namanya kebudayaan, adat istiadat, dll. Tapi tetap saja masih banyak yang beralasan (orang-orang pintar Booo yang ngomong,,,GILeee betuLL) akan berdampak pada disintegrasi bangsa, lalu yang saya pikirkan, apa alasan mereka bicara seperti itu terus? mengapa orang-orang Papua yang mencari suaka ke Australia sama sekali tidak dikecam? Alasan-alasan yang mereka kemukakan sama sekali tidak masuk akal, salah satunya ya tadi itu bisa menyebabkan perpecahan bangsa dan ada lagi alasan yaitu nanti masyarakat bisa main hakim sendiri karena diatur dalam UU yaitu peran serta masyarakat sangat diharapkan dalam hal pornografi (Die takut ame FPI kali yee...) padahal dah diatur dipasal setelahnya yaitu peran serta masyarakat berupa melapor kepada yang berwajib or yang berwenang jika melihat hal-hal yang berbau pornografi, ada juga yang beralasan pengertian pornografi masih bias (mampus ga Lo..), definisi porno dimana-mana dari dunia sampe akhirat ya kurang lebihnya adalah segala bentuk buka-bukaan (pakaian dan celana) oleh kaum wanita dan pria yang bisa menimbulkan birahi pria or wanita lainnya (Orang gila juga pada tauuu). Kenapa mereka beralasan masih bias pengertiannya, karena pikiran mereka itu sudah porno, jadi hal-hal yang berbau porno udah ga ngepek lagi sama mereka (dah ga normal kali ya).

Kedua,
Kasus Ahmadiyah. Nah ini lebih seru lagi, sampe-sampe seorang Presiden SBY n' Dubes AS untuk Indonesia ikut memberi komentar. Masalah Ahmadiyah juga udah jelas las las. Bagi umat Islam dari manapun Aqidah or Dasarnya adalah Tuhannya Allah SWT dan Nabinya sekaligus Nabi terakhir adalah Muhammad SAW, nah tapi ini kan tidak seperti itu, ngaku-ngaku Islam tapi mengajarkan Islam ajaran Mirza Ghulam Ahmad yang mereka klaim sebagai Nabi (Konyol bgt sih...). Ini dah jelas bgt penodaan dalam agama, dan itu dah diatur dalam UU dan ada sanksi untuk itu. Tapi sekali lagi, ada pembelanya bung, parahnya yang bela orang Islam juga, dan alasan si pembela itu bukan membela keyakinan Ahmadiyah tapi membela hak dan kewarganegaraan umat Ahmadiyah. Sekarang logika sederhana saja, si pembela Ahmadiyah tersebut sudah menyatakan klo ajaran Ahmadiyah itu salah tapi yang dia bela adalah hak dan kewarganegaraannya jadi masyarakat Ahmadiyah berhak hidup yang layak di Indonesia, nah klo di logikakan ada masyarakat pencuri,perampok,koruptor,dll, jika ditanya ke si pembela Ahmadiyah or ke masyarakat umum pasti jawabannya adalah aktivitas mereka itu salah dan mereka itu Penjahat, dan harus dihukum, tapi klo mereka menggunakan asas hak dan kewarganegaraan maka si pencuri, perampok, dan koruptor tersebut juga berhak mempunyai kehidupan di Indonesia, tapi kan ga begitu, pada akhirnya si pencuri, perampok dan koruptor tetap dinyatakan bersalah dan harus dihukum. Tetapi Ahmadiyah sama sekali tidak dinyatakan sebagai ajaran penjahat padahal Ahmadiyah itu sudah mencuri, merampok, dan menghancurkan aqidah or dasar Islam itu sendiri.

Itulah dua kasus yang menjadi potret suram bangsa ini, yang mengagungkan Demokrasi tetapi tidak mau patuh terhadap produk hukum bangsa ini, semaunya sendiri, sampai-sampai ada yang bilang "Negara tidak berhak ikut campur urusan keyakinan masyarakatnya" (Wong Edan...!!!), jikalau konteks kalimat tersebut diperuntukan untuk menyamaratakan satu keyakinan misal, Warga NU, Muhammadiyah,dll harus ikut ajaran Islam versi pemerintah, nah ini baru cocok konteks kalimat tersebut, tapi klo negara ingin melindungi keyakinan satu agama biar tidak ternoda lalu digunakan konteks kalimat diatas maka yang berbicara tersebut tidak berhak menjadi Warga Negara Indonesia karena ga mau diatur, wong yang namanya warga negara ya harus mau diatus dong sama negaranya (klo ga mo diatur pergi aja sana ke greenland, mo bugil juga bebas).

Wallahualam Bishawab

Selasa, 11 Maret 2008

Ayat-Ayat Sesat dan Rasis Kitab Suci Zionis Israel (TALMUD)

Talmud merupakan kitab suci kelompok Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu pada ayat-ayat Talmudisme. Bahkan Texe Marrs, investigator independen Amerika yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun, menemukan bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk Presiden AS George Walker Bush, merupakan sebuah keluarga yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud.

“Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud sebagai kitab sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani. Mereka menunggangi kekristenan untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal, mereka merupakan keluarga Talmudis yang taat, ” demikian Texe Marrs.

Kita tentu sudah banyak mendengar tentang Talmud. Namun belum banyak yang mengetahui apa saja ayat-ayatnya. Berikut kami tampilkan sejumlah ayat-ayat Talmud yang menjadi dasar segala tindakan kaum Zionis terhadap orang-orang non-Yahudi (Ghoyim atau Gentilles), dan darinya Anda akan bisa “memahami” mengapa kaum Zionis selalu saja mau menang sendiri, selalu mengkhianati perjanjian, dan sebagainya. Inilah ayat-ayat suci mereka:

“Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a)

“Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225)

“Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin.” (Zohar II, 4b)

“Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaiim 57, 6a)

“Tuhan (Yahweh) tidak pernah marah kepada orang-orang Yahudi, melainkan hanya (marah) kepada orang-orang non-Yahudi.” (Talmud IV/8/4a)

“Di mana saja mereka (orang-orang Yahudi) dating, mereka akan menjadi pangeran raja-raja.” (Sanhedrin 104a)

“Terhadap seorang non Yahudi tidak menjadikan orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri seorang Yahudi. Isteri non-Yahudi tidak termasuk.” (Talmud IV/4/52b)

“Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya.” (Talmud IV/4/81 dan 82ab)

“Orang-orang Yahudi harus selalu berusaha untuk menipudaya orang-orang non-Yahudi.” (Zohar I, 168a)

“Jika dua orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi keuntungannya.” (Choschen Ham 183, 7)

“Tetaplah terus berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar uang untuk itu.” (Abhodah Zarah 2a T)

“Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya.” (Babba Bathra 54b)

“Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan.” (Babha Kama 113a)

“Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b)

“Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya.” (Talmud IV/1/113b)

“Orang Yahudi boleh mempraktekan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b)

“Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) dating, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang Yahudi.” (Erubin 43b)

Inilah sebagian kecil dari ayat-ayat hitam Talmud. Inilah landasan ideologis kaum Zionis dalam hidupnya. Setiap hari Sabtu yang dianggap suci (Shabbath), mereka mendaras Talmud sepanjang hari dan mengkaji ayat-ayat di atas. Mereka menganggap Yahudi sebagai ras yang satu-satunya berhak disebut manusia. Sedangkan ras di luar Yahudi mereka anggap sebagai binatang, termasuk orang-orang liberalis yang malah melayani kepentingan kaum Zionis

Rabu, 20 Februari 2008

KRISIS KEMANUSIAAN...!!!

Sungguh sangat menyedihkan keadaan dunia saat ini, tidak hanya Palestina dengan Jalur Gazanya dan Irak dengan Fallujahnya yang mengalami krisis kemanusiaan tetapi di beberapa negara tak terkecuali Indonesia juga sedang mengalami krisis kemanusiaan. Dunia memang lagi bergejolak, mulai dari perang yang dipelopori AS dengan alasan memerangi terorisme, sistem moneter sedang tidak stabil bahkan mengarah ke krisis itu juga dipelopori AS, sampai dengan bahan-bahan pangan yang langka. Dari ketiga problem tersebut suka tidak suka Indonesia terkena dampak baik langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan harga BBM dan komoditas pangan naik dengan luar biasa. Dengan harga-harga komoditas pangan dan BBM yang naik begitu tajam, dan daya beli masyarakat semakin rendah sehingga dapat menyebabkan terjadinya krisis kemanusiaan. Para rakyat semakin menjerit, kelaparan meluas, pengangguran bertambah, kemiskinan meningkat dan pertumbuhan ekonomi riil anjlok. Suatu permasalahan jika itu menyangkut perut, maka bisa berakibat multiple effect yaitu jika orang sudah lapar maka untuk bisa makan mereka akan melakukan apa saja sehingga dapat meningkatkan kriminalitas, dengan meningkatnya kriminalitas itu artinya tidak ada rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dan investor asing di Indonesia sehingga bisa menyebabkan Investor enggan menanam modalnya di Indonesia, dan jika para investor enggan maka kemiskinan akan nyata di depan mata, dan begitu seterusnya sampai generasi bangsa terdegradasi.

Jika kita melihat keadaan pangan sekarang sungguh sangat menyedihkan, Indonesia sebagai salah satu negara tersubur gagal total dalam program pangan, tidak ada program jangka panjang yang konkrit dan jelas mulai dari Presiden Habibie sampai sekarang. Pemerintah tampaknya menganggap masalah krisis pangan ini hanya lewat saja dan masyarakat hanya dihimbau bersabar. Masyarakat Indonesia sudah menjerit, mungkin juga sudah banyak yang meninggal karena krisis ini tetapi pemerintah hanya mengeluarkan satu kebijakan yaitu dihilangkannya bea impor kedelai bahkan KADIN merekomendasi jangan hanya kedelai yang bebas bea impor tetapi juga seluruh komoditas pangan karena menurut mereka hanya itulah jalan satu-satunya untuk keluar dari krisis dalam jangka pendek. Dari kasus impor beras sampai kasus pangan saat ini didalam pemerintah sendiri ada sesuatu yang saling merusak kebijakan satu dengan kebijakan yang lain, dalam hal ini adalah Departemen Perdagangan dengan Departemen Pertanian, dapat dilihat bahwa tidak ada koordinasi dan kerjasama yang kuat dan bersinergis antara dua departemen tersebut, dimana satu pihak ingin mengimpor dan di lain pihak ingin memberdayakan masyarakat. Aneh, tapi itulah kenyataannya. Keadaan Indonesia saat ini yang bangga dengan reformasi dan demokrasinya sungguh sangat tertekan, pihak asing sudah menjadi raja di negara ini, sumber daya alam yang terus dikuras, kebijakan yang selalu didikte, dan selalu diremehkan oleh negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Australia.

Kebijakan reformasi yang menjadikan daerah menjadi mandiri 100% dengan otonomi daerahnya menimbulkan efek yang cukup fatal. Dengan hampir 90% masyarakat kita itu bergerak di bidang UMKM termasuk didalamnya adalah menjadi petani dan pedagang seharusnya pemerintah pusat maupun daerah dapat memproteksi dan memberikan insentif pada kedua sektor tersebut. Tetapi pada kenyataannya pemerintah selalu menganakemaskan sektor moneter dan para pemodal besar. Untuk kasus di daerah seharusnya bidang pertanian dan perkebunan digalakkan, dan para pedagang tradisional diberdayakan sehingga pengangguran, dan kemiskinan dapat segera teratasi tetapi inilah Indonesia yang menjadi surga para pemodal dan neraka untuk masyarakatnya dimana tanah-tanah di daerah menjadi Mal-mal / hypermart sampai tanah-tanah di pelosok-pelosok dijadikan minimart dan yang lebih parahnya lagi hyper/minimart tersebut didirikan dengan jarak tidak lebih dari 500m dari pasar tradisional. Dengan kebijakan tersebut tentu akan secara otomatis dapat mematikan perekonomian rakyat. Dengan masa bakti selama 5 tahun, para pejabat pemda berupaya bagaimana cara cepat memperbesar Pendapatan Asli Daerah dan mungkin pulang modal bagi para pejabat pemda. Karena itulah sekarang kita melihat para pemda sedang gencarnya memberdayakan para pemodal besar sehingga yang namanya para pedagang pasar melihat saingannya bukan lagi para penjual tradisional tapi pasar-pasar modern yang ber-AC dan sejuk dan akibatnya tentu sudah dapat dipastikan yaitu penurunan pendapatan dan akhirnya bangkrut. Pemerintah Daerah harusnya benar-benar memberdayakan masyarakatnya dengan ditingkatkannya sektor pertanian, perkebunan sampai pro pedagang pasar, dengan begitu kebijakan pemda haruslah pro-poor, pro-farmer seperti harus mengeluarkan insentif bagi ketiga sektor tersebut dan berpikir bagaimana menjadi entreprenuerial Government sehingga masyarakat di daerah benar-benar merasakan surga dikampungnya

Jika melihat kebelakang, antara pemerintahan Orde Baru dengan pemerintahan pasca revormasi sekarang ini sepertinya sama-sama melanggar konsep HAM. Jika pada zaman Orde Baru orang-orang dan para aktivis banyak yang diculik dan hilang, sedangkan pada zaman sekarang pemerintah berupaya melanggar Hak Asasi warga negara Indonesia untuk hidup layak dan mendapatkan pekerjaan yang baik melalui kebijakan yang selalu pro asing dan selalu menyengsarakan warganya. Sebagai contoh pemerintah tidak melindungi komoditas pangan Indonesia dan selalu terbuka untuk impor walaupun pemerintah selalu berdalih stok sedang kurang dan jika harga naik maka alasannya pun karena faktor global. Kenapa permerintah tidak berkaca pada negara China yang memproteksi seluruh bahan-bahan kebutuhan masyarakatnya dahulu sebelum dilepas ke pasar dunia sampai negara tersebut merasa bahwa barang-barang produksi dalam negeri mereka dapat bersaing dengan barang-barang luar. Inilah kalau negara ini mengikuti skenario global yang menganggap liberalisasi perdagangan itu sebagai konsekwensi logis akibat adanya globalisasi dan pasar bebas padahal negara yang selalu berbicara pasar bebas dan hapus subsudi yaitu Amerika Serikat ternyata bermuka dua alias pendusta karena mereka sendiri masih memproteksi komoditas pangan mereka khususnya padi dan melarang adanya impor beras dari luar Amerika.

Jalan keluar dari masalah ini adalah para ekonom dan pejabat daerah kita harus berpindah mainstream berpikir pro asing (pemodal besar) ke pro rakyat. Berdayakan dan sejahterakan para petani (beras / perkebunan) dengan cara memberi subsidi langsung ke petani bukan ke perusahaan pupuknya, jadikan profesi petani itu dapat layak seperti profesi lainnya yaitu dengan cara membuat harga yang wajar untuk komoditas pangan sehingga petani bisa dapat keuntungan, buatlah first priority policy dalam rencana pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, dan adanya pendampingan oleh pemerintah sendiri sehingga para petani dapat bekerja sesuai target dan mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu pemerintah juga harus mengembalikkan fungsi Bulog sebagaimana pada saat didirikan, jangan seperti sekarang yang fungsinya hanya menangani beras dan gula seperti kemauan IMF sehingga para petani kedelai, jagung, dll merasa dapat perhatian lebih dari pemerintah.

It's Me Booo....